Sabtu, 31 Maret 2018

Pertemuan 7: Penerapan, Teknik, Iklan dalam Media Komunikasi Bisnis

PENERAPAN KOMUNIKASI DALAM DUNIA BISNIS
Suatu perusahaan hanya akan merealisasikan tujuannya jika setiap petugasnya berkerja secara effisien dan ada kerjasama antara petugas yang satu dengan yang lain. Salah satu faktor yang memungkinkan ialah adanya hubungan baik antara pimpinan dan bawahan. Cara-cara yang dilakukan badan usaha antara lain pertemuan,berbicara melalui telepon,mengirim email,berbicara langsung, pemberian laporan, pemberian petunjuk dan pemberian perintah. Agar terdapat suatu hubungan yang baik maka cara-cara tersebut harus terpelihara dengan baik.
Komunikasi secara garis besar terbagi menjadi dua,yaitu Komunikasi kedalam dan Komunikasi keluar.
Komunikasi kedalam yang dimaksud adalah sesuai dengan tujuan kepada siapa warta itu disampaikan. Dibedakan menjadi dua yaitu Vertikal dan Horizontal, Komunikasi Vertikal yaitu proses penyampaian dari pihak pimpinan ke pegawai dan sebaliknya. Masing-masing komunikasi bertujuan untuk menjamin hubungan yang baik antara pimpinan dan bawahan dan mengkoordinasi kegiatan bawahan itu agar tertuju kepada tujuan perusahaan. Komunikasi keatas diwujudkan dalam bentuk penyampaian laporan-laporan.
Komunikasi keluar adalah antara pihak atasan dengan pihak luar diwujudkan dengan telpon,berbicara langsung, atau dengan pengiriman surat.
Proses Komunikasi :
  1. Komunikator (Orang yang menyampaikan pesan)
  2. Pesan (Isi Perintah, instruksi atau pemberitahuan lain)
  3. Saluran atau Channel (yang digunakan untuk menyampaikan pesan)
  4. Komunikan (Orang yang menerima pesan)
  5. Efek (Pengaruh akibat hasil komunikasi yang dilakukan komunikator terhadap komunikan)
 KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Ada tiga arah umum komunikasi dalam berorganisasi yaitu :
  1. Komunikasi Vertikal dari atas ke bawah
  2. Komunikasi Vertikal dari bawah ke atas
  3. Komunikasi Horizontal
Komunikasi yang pertama terjadi dalam menentukan instruksi pekerjaan, Komunikasi yang kedua adalah berupa usulan dari bawahan, kritik, dll. Komunikasi Horizontal dapat terjadi antara karyawan atau pejabat setingkat yang dapat terjadi seperti dalam konferensi, ceramah dan pertemuan informal.
Fungsi Komunikasi dalam Organisi yaitu Integratif (Bertujuan untuk menjaga kesatuan individu serta bagian-bagian dalam organisasi) dan Interaktif (menjaga pertukaran informasi pendapat dan sikap agar individu atau bagian organisasi dapat mengadakan penyesuaian baik antar sub sistem dalam organisasi ataupun dengan lingkungannya).
TEKNIK KOMUNIKASI BISNIS
Banyak cara dapat dilakukan dalam komunikasi bisnis antara lain :
  1. Mencetak bulletin, diterbitkan secara teratur, yang memuat informasi tentang perusahaan, tentang produk baru yang sedang dikerjakan atau berita umum yang bermanfaat bagi masyarakat.
  2. Membuat film dokumenter, menyangkut proses produksi, melalui televisi.
  3. Publicity, dengan mengundang wartawan ke lokasi perusahaan, lalu mengadakan wawancara tentang segala sesuatu mengenai perusahaan.
  4. Promosi
Adapun teknik yang dapat dipilih sebagai berikut;
  • Asosiasi (Penyajian pesan komunikasi dengan cara menumpangkannya pada suatu objek)
  • Integrasi (Kemampuan komunikator untuk menyatukan diri secara komunikatif dengan komunikan)
  • Ganjaran (Kegiatan untuk mempengaruhi orang lain dengan cara mengiming-ngimingkan hal yang mengntungkan)
  • Tataan (Upaya untuk menyusun pesan komunikasi sedemikian rupa sehingga enak didengar)
  • Red-Herring (Seni seorang komunikator untuk meraih kemenangan dalam perdebatan)
 IKLAN SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI BISNIS
Untuk dapat menjual hasil produksinya secara luas kepada masyarakat konsumen yang tidak terbatas setiap pengusaha tentu berusaha mempengaruhi jumlah permintaan akan barang-barang hasil produksi perusahaannya dengan memanfaatkan faktor-faktor marketing mix yang harus dikuasai setiap pengusaha meliputi unsur-unsur :
a.Perencanaan produksi
b.Penetuan merk dagang
c.Penentuan bentuk kemasan
d.Kebijaksanaan harga
e.Penyusunan saluran penjualan
f.Penjualan secara pribadi
g.Periklanan dan promosi
Unsur-unsur dari iklan :
– Informasi dan persuasi
– Informasi dikontrol
– Teridentifikasinya informasi
– Media komunikasi massa
Unsur komunikasi sebagai alat salah satu unsur penting dalam pemasaran mempunyai beberapa bentuk kegiatan, misalnya :
a.Personal selling
b.Sales Promotion
c.Publisitas dan kehumasan
d.Iklan
Setiap iklan yang kita lihat tercetak disurat kabar melibatkan minimal empat pihak yang saling menguntungkan. Pertama adalah unsur si pengusaha dan produsen yang mempunyai kepentingan langsung dengan barang atau jasa yang hendak dipasarkan. Kedua adalah unsur perusahaan periklanan yang berhasil memperoleh penunjukan atau pengangkatan dari klien untuk mewakili kepentingannya dalam mengiklankan produk atau jasa klien. Ketiga adalah unsure kemlompok konsumen yang menjadi sasaran kegiatan pemasaran klien. Keempat adalah unsure media yaitu sarana yang dianggap paling cepat, tepat dan murah untuk dapat menyampaikan pesan iklan klien yang diciptakan oleh agency untuk target audience yang dituju. Kelima adalah unsur pemerintah (Departemen Penerangan dan Deprtemen Perdagangan).
Jadi unsur-unsur periklanan keterlibatannya saling berkaitan adalah klien, agency, media dan pemerintah. Sedangkan unsur-unsur iklan menurut Bovee yang dirincinya sebagai berikut :
a.To Inform d. Persuatif
b.Nonpersonal e. Sponsor
c.Media massa f. Tujuan
Periklanan bisnis selain memberikan informasi melalui media secara tertulis maupun lisan tetapi juga menempuh cara-cara yang bersifat demostrasi seperti memperagakan produk secara langsung pada suatu kesempatan. Iklan bisnis dapat terbagi atas :
– Iklan bisnis untuk industri
– Iklan bisnis dagang
– Iklan bisnis professional
Beberapa alasan mengapa pengusaha menggunakan iklan untuk berkomunikasi dalam dunia usaha/bisnis.
1.Mendorong para pengusaha berproduksi massa dan membuat barang yang lebih baik karena timbulnya permintaan yang lebih banyak terhadap barang yag dibuatnya.
2.Mendorong penyalur dan penyebaran yang lebih cepat karena masyarakat konsumen dan para pengencer merasakan kebutuhan akan barang tersebut.
3.Meningkatkan penggunaan suatu barang atau jasa.
4.Mengumumkan adanya penawaran istimewa.
5.Memberitahukan perusahaan yang medukung pembuatan barang tersebut.
6.Mempengaruhi orang-orang yang dapat mempengaruhi calon-calon pembeli.
7.Untuk menghadapi persaingan.
8.Untuk bersaing mendapatkan tenaga kerja dan bahan baku.
9.Untuk menjual goodwill dan image
10.Untuk membuat suatu kelompok barang-barang sekeluarga mempunyai image yang sama.

Sumber:
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/komunikasi_bisnis/bab6-komunikasi_dalam_bisnis.pdf

Petermuan 6: Pengertian dan Komunikasi Pertemuan

Pengertian pertemuan

Pertemuan adalah (conference atau meeting) merupakan alat/media komunikasi kelompok yang bersifat tatap muka dan sangat penting, diselenggarakan oleh banyak organisasi, baik swasta maupun pemerintah untuk  mendapatkan mufakat melalui musyawarah  untuk pengambilan keputusan.
Menurut beberapa ahli 
  1.  Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, rapat adalah pertemuan (kumpulan) untuk membicarakan sesuatu, sidang, majelis.
  2. Menurut Nunung dan ratu Evi (2001:129) pertemuan merupakan suatu alat komunikasi antara pimpinan kantor dengan stafnya.
  3. Menurut Bob Trent, pertemuan merupakan sumber berbagai gagasan dan keputusan yang bermanfaat bagi semua pihak (perseorangan maupun perusahaan).
  4. Wursanto (1987:136) pengertian pertemuan merupakan suatu bentuk media komunikasi kelompok yang bersifat tataop muka yang sering diselenggarakan oleh banyak organisasi, baik swasta maupun pemerintah.
    Komunikasi dalam pertemuan dan Rapat
         

Didalam pertemuan dan rapat, setiap peserta harus menyadari posisinya dala forum tersebut. Tiap peserta hendaknya :
1. mampu berkomunikasi secara jujur, terbuka dan bertanggung jawab
2. mampu berperan sebagai komunikator yang berpartisipasi aktif namun tidak memonopoli pembicaraan
3. mampu berperan sebagai komunikan yang sangat responsive namun tidak emosianal
4. Mampu berperan sebagai penyelaras yang seimbang yang sangat bijaksana dan adil namun tidak kehilangan pendirian.
5. Mampu mengendalikan diri dan menghindarkan terjadinya debat serta berbicara bertele-tele.
Setelah rapat berhasil membuiat keputusan atau setelah pertemuan berhasil menyusun kesimpulan maka tindakan selanjutnya adalah mengkomunikasikan hasil tersebut kepada peserta dan yang lebih penting adalah tindak lanjut dari pertemuan atau rapat tersebut dpat berjalan dengan sebaik-baiknya.


Teknik Berbicara, membaca dan Mendengarkan


Berbicara merupakan bagian dari komunikasi yang dipandang paling efektif. Karena berbicara itu sebagai alat untuk mengungkapkan pikiran serta perasaanya, maka berbicara itu akan mudah berjalan lancr apabila tidak ada gangguan teknik, seperti gagap, gugup dan grogi. Sedangkan teknik membaca pada dasasrnya adalah menyampaikan pikiran dan perasaan seseorang yang tulisanya sedang dibaca. Untuk itu diperlukan kemampuan lebih baik lagi teknik berbicara, karena dengan teknik membaca ini diperlukan kemampuan menangkap dan memahami maksud si penulis dan sekaligus memahami kemampuan yang mendengarkannya.
Dalam hal ini, kemampuan yang paling rendah efektivitasnya adalah mendengarkan. Karena dengan mnedengarkan ini lebih dari sekedar mendengar kata-kata pembicara, tetapi memerluikan pemahaman perkata kedalam wawasan dan memperhatikan khiasan-khiasan yang munkin membantah atau menegaskan kata-kata pembicara. Dengan mendengar juga kita akan dapat mengetahui maksud serta tujuan dari apa yang dibicarakan tersebut.





Pertemuan 5: Unsur-Unsur Komunikasi

Unsur Unsur Komunikasi Yang Wajib Diketahui


  1. Pengirim atau sumber atau (Sender atau Resource)
Pengirim atau sumber atau sender adalah pihak yang bertindak sebagai pengirim pesan dalam proses komunikasi. Bisa dibilang bahwa seorang sumber merupakan seseorang atau sekelompok orang yang berinisiatif untuk menjadi sumber dalam sebuah hubungan. Sender tidak hanya berperan sebagai pengirim pesan saja, namun juga memberikan respons dan menjawab pertanyaan yang disampaikan sebagai dampak dari proses komunikasi yang berlangsung, baik secara langsung maupun tidak langsung
Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan seorang atau beberapa orang sumber sebagai pembuat atau pengirim informasi. Dalam komunikasi antarmanusia, sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok misalnya partai, organisasi atau lembaga.
  1. Encoding
Encoding adalah sebuah unsur dari komunikasi yang bertugas untuk melakukan pengalihan gagasan ke dalam pesan. Encoding dapat juga diartikan sebagai bentuk dimana pengirim mengkodean informasi yang akan disampaikan ke dalam bentuk symbol atau isyarat.
  1. Pesan (Message)
Pesan adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh sender. Pesan dapat berupa kata-kata, tulisan, gambaran atau perantara lain. Pesan ini memiliki inti, yakni mengarah pada usaha untuk mengubah sikap dan tingkah laku komunikan. Inti pesan akan selalu mengarah pada tujuan akhir komunikasi itu.
  1. Media atau saluran
Media digunakan sebagai penyalur pesan dalam proses komunikasi. Pemilihan sarana/media dalam proses komunikasi tergantung pada sifat berita yang akan disampaikan.
Menurut beberapa ahli psikologi memandang bahwa dalam komunikasi antarmanusia media yang paling dominan dalam berkomunikasi adalah panca indra manusia seperti mata dan teliga. Pesan-pesan yang diterima oleh mata dan telinga selanjutnya diproses dalam pikiran manusia untuk mengontrol dan menentukan sikapnya terhadap sesuatu, yang sebelumnya dinyatakan dalam tindakan. Akan tetapi, media yang dimaksud adalah media yang digolongan atas empat macam, yakni:
  • Media antarpribadi, media ini dibuat untuk hubungan perorang (antarpribadi) media yang tepat digunakan ialah kurir/utusan, surat, dan telpon.
  • Media kelompok, Dalam aktivitasa komunikasi yang melibatkan orang yang lebih dari 15 orang, maka media komunikasi yang banyak digunakan adalah media kelompok, misalnya pada acara-acaranya seperti rapat, seminar, dan konferensi.
  • Media publik, media ini digunakan ketika melibatkan lebih dari 200-an orang, maka media komunikasi yang tepat digunakan adalah media publik. Contohnya seperti pada rapat akbar, rapat raksasa dan semacamnya.
  • Media massa, media masa digunakan ketika orang yang ingin dilibatkan tidak diketahui di mana mereka berada. Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, dan televisi.
  1. Decoding
Decoding dalam unsur komunikasi dapat diartikan sebagai pengalihan pesan kedalam bentuk yang sudah berbeda atau sudah menjadi sebuah gagasan. Decoding juga diartikan sebagai proses dimana penerima menafsirkan pesan dan menterjemahkan menjadi informasi yang berarti baginya. Jika semakin tepat penafsiran penerima terhadap pesan yang dimaksudkan oleh penerima, Maka semakin efektif komunikasi yang terjadi.
  1. Penerima (Receiver)
Penerima atau biasa disebut juga receiver adalah  pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber.  Penerima bisa terdiri satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelompokataupun golongan. Penerima biasa disebut dengan berbagai macam istilah, seperti khalayak, sasaran, komunikan, atau dalam bahasa Inggris disebut audience atau receiver. Dalam proses komunikasi telah diketahui bahwa keberadaan penerima adalah akibat karena adanya sumber. Tidak adanya penerima jika tidak ada sumber.
Penerima adalah elemen penting dalam sebuah proses komunikasi, karena dialah yang menjadi sasaran dari komunikasi. Jika suatu pesan tidak diterima oleh penerima, akan menimbulkan berbagai macam masalah yang sering kali menuntut perubahan, apakah pada sumber, pesan, atau saluran.
  1. Umpan Balik (Feedback)
Umpan balik berarti reaksi dari pesan yang disampaikan. Pengaruh atau efek perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini bisa terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang. Oleh karena itu, pengaruh bisa juga diartikan perubahan atau pengetahuan, sikap, dan tindakan seseorang sebagai akibat penerimaan pesan.
  1. Gangguan (Noise)
Gangguan atau noise merupakan segala sesuatu yang mengubah informasi yang disampaikan kepada penerima atau mengalihkannya dari penerimaan tersebut. Ada dua macam gangguan dalam unsur komunikasi, yaitu:
  • Gangguan teknis dan gangguan semantik, Gangguan teknis misalnya orang yang mengalami kesulitan bicara atau bicaranya hanya komat-kamit.
  • Gangguan semantik, yaitu bila penerima memberi arti yang berlainan atas sinyal yang disampaikan oleh pengirim.
  1. Bidang pengalaman (Field of experience)
Dalam unsur komunikasi bidang atau ruang yang menjadi latar belakang informasi dari pengirim maupun penerima menjadi suatu unsur yang akan berpengaruh sesuai dengan latar belakang orang yang melakukan komunikasi.
  1. Pertukaran makna (Shared meaning)
Dalam unsur-unsur komunikasi bidang atau ruang pertemuan (irisan) yang tercipta karena kebersamaan dari orang yang melakukan proses komunikasi
  1. Konteks (context)
Unsur-unsur komunikasi yang terahir adalah konteks yang artinya situasi, suasana atau lingkungan fisik, non fisik (sosiologis – antropologis, politik, ekonomi dan lain-lain) dari orang yang melakukan komunikasi.

Sumber:
https://sahabatnesia.com/unsur-unsur-komunikasi/
http://www.irmanfsp.com/2015/12/unsur-unsur-komunikasi-yang-harus-anda.html

Pertemuan 3 : Macam - Macam Komunikasi

Macam - Macam Komunikasi

1. Komunikasi berdasarkan Penyampaian

Pada umumnya setiap orang dapat berkomunikasi satu sama lain karena manusia tidak hanya makhluk individu tetapi juga makhluk sosial yang selalu mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Namun tidak semua orang terampil berkomunikasi, oleh sebab itu dibutuhkan beberapa cara dalam menyampaikan informasi.
Berdasarkan cara penyampaian informasi dapat dibedakan menjadi 2 ( dua ), yaitu :
a. Komunikasi verbal ( Lisan )
  • Yang terjadi secara langsung serta tidak dibatasi oleh jarak , dimana kedua belah pihak dapat bertatap muka. Contohnya dialog dua orang.
  • Yang terjadi secara tidak langsung akibat dibatasi oleh jarak. contohnya komunikasi lewat telepon.
b. Komunikasi nonverbal ( Tertulis )
  • Naskah , yang biasanya digunakan untuk menyampaikan kabar yang bersifat kompleks.
  • Gambar dan foto akibat tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata atau kalimat.
2. Komunikasi berdasarkan Prilaku

Komunikasi bedasarkan prilaku dapat dibedakan menjadi :
  • Komunikasi Formal , yaitu komunikasi yang terjadi diantara organisasi atau perusahaan yang tata caranya sudah diatur dalam struktur organisasinya. Contohnya seminar.
  • Komunikasi Informal , yaitu komunikasi yang terjadi pada sebuah organisasi atau perusahaan yang tidak ditentukan dalam struktur organisasi serta tidak mendapat kesaksian resmi yang mungkin tidak berpengaruh kepada kepentingan organisasi atau perusahaan. Contohnya kabar burung , desas-desus, dan sebagainya.
  • Komunikasi Nonformal , yaitu komunikasi yang terjadi antara komunikasi yang bersifat formal dan informal , yaitu komunikasi yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas pekerjaan organisasi atau perusahaan dengan kegiatan yang bersifat pribadi anggota organisasi atau perusahaan tersebut. Contohnya rapat mengenai ulang tahun perusahaan.
3. Komunikasi berdasarkan Kelangsungannya

Berdasarkan Kelangsungannya , komunikasi dapat dibedakan menjadi :
  • Komunikasi Langsung , yaitu proses komunikasi dilakukan secara langsung tanpa bantuan perantara orang ketiga ataupun media komunikasi yang ada dan tidak dibatasi oleh adanya jarak.
  • Komunikas Tidak Langsung , yaitu proses komunikasinya dilaksanakan dengan bantuan pihak ketiga atau bantuan alat - alat media komunikasi.
4. Komunikasi Berdasarkan Maksud Komunikasi

Berdasarkan maksud komunikasi dapat dibedakan sebagai berikut :
a. Berpidato
b. Memberi Ceramah
c. Wawancara
d. Memberi Perintah alias Tugas
Dengan demikian jelas bahwa inisiatif komunikator menjadi hal penentu , demikian pula kemampuan komunikator yang memegang peranan kesuksesan proses komunikasinya.

5. Komunikasi Berdasarkan Ruang Lingkup

Berdasarkan Ruang Lingkupnya , komunikasi dapat dibedakan sebagai berikut :
a. Komunikasi Internal
Komunikasi internal dapat dibedakan menjadi 3 ( tiga ) macam , yaitu :
  • Komunikasi vertikal yang terjadi di dalam bentuk komunikasi dari pemimpin kepada anggota , seperti perintah , teguran , pujian , dan sebagainya.
  • Komunikasi horizontal yang terjadi di dalam ruang lingkup organisasi atau perusahaan diantara orang - orang yang memiliki kedudukan sejajar .
  • Komunikasi diagonal yang terjadi di dalam ruang lingkup organisasi atau perusahaan diantara orang - orang yang memiliki kedudukan berbeda pada posisi tidak sejalur vertikal.
b. Komunikasi Eksternal
Komunikasi yang terjadi antara organisasi atau perusahaan dengan pihak masyarakat yang ada diluar organisasi atau perusahaan tersebut. Komunikasi eksternal dimaksudkan untuk memperoleh pengertian , kepercayaan , bantuan dan kerjasama dengan masyarakat.
Komunikasi dengan pihak luar bisa berbentuk :
  • Eksposisi , pameran , promosi, dan sebagainya.
  • Konperensi pers.
  • Siaran televisi , radio dan sebagainya.
  • Bakti sosial.
6. Komunikasi Bedasarkan Jumlah Yang Berkomunikasi

Komunikasi berdasarkan Jumlah yang berkomunikasi , dapat dibedakan menjadi :
  • Komunikasi Perseorangan , yaitu komunikasi yang terjadi dengan cara perseorangan atau individu antara pribadi dengan pribadi mengenai persoalan yang bersifat pribadi juga.
  • Komunikasi Kelompok , yaitu komunikasi yang terjadi pada kelompok mengenai persoalan - persoalan yang menyangkut kepentingan kelompok. Perbedaanya dengan komunikasi perseorangan yaitu komunikasi ini lebih terbuka dibandingkan dengan komunikasi perseorangan.

7. Komunikasi Berdasarkan Peranan Individu

Dalam komunikasi ini , peranan individu sangat mempengaruhi kesuksesan proses komunikasinya. Berikut beberapa macam komunikasi berdasarkan peranan individu, diantaranya :
  • Komunikasi antar individu dengan individu yang lain. Komunikasi ini terjadi secara nonformal maupun informal , individu bertindak sebagai komunikator mampu mempengaruhi individu yang lain.
  • Komunikasi antar individu dengan lingkungan yang lebih luasKomunikasi ini terjadi karena individu yang dimaksud memiliki kemampuan yang tinggi untuk mengadakan hubungan dengan lingkungan yang lebih luas.
  • Komunikasi antar individu dengan dua kelompok atau lebihPada komunikasi ini individu berperan sebagai perantara antara dua kelompok atau lebih, sehingga dituntut kemampuan yang prima untuk menjadi penyelaras yang harmonis.

8. Komunikasi Berdasarkan Jaringan Kerja

Didalam suatu  organisasi atau perusahaan , komunikasi akan terlaksana berdasarkan sistem yang ditetapkan dalam jaringan kerja.
Komunikasi berdasarkan jaringan kerja ini dapat dibedakan menjadi :
  • Komunikasi jaringan kerja rantai yaitu komunikasi terjadi menurut saluran hirarki organisasi dengan jaringan komando sehingga mengikuti pola komunikasi formal.
  • Komunikasi jaringan kerja lingkaranyaitu komunikasi terjadi melalui saluran komunikasi yang berbentuk seperti pola lingkaran.
  • Komunikasi jaringan bintang  yaitu komunikasi terjadi melalui satu sentral dan saluran yang dilewati lebih pendek.

9. Komunikasi Berdasarkan Ajaran Informasi

Komunikasi berdasarkan Ajaran Informasi dapat dibedakan menjadi :
  • Komunikasi satu arah , yaitu komunikasi yang berjalan satu pihak saja (one way Communication).
  • Komunikasi dua arah , yaitu komunikasi yang bersifat timbal balik (two ways communication).
  • Komunikasi ke atas , yaitu komunikasi yang terjadi dari bawahan terhadap atasan.
  • Komunikasi ke bawah , yaitu komunikasi yang terjadi dari atasan terhadap bawahan.
  • Komunikasi kesamping , yaitu komunikasi yang terjadi diantara orang yang mempunyai kedudukan sejajar.

Sumber:
http://www.academia.edu/23164440/MACAM-MACAM_KOMUNIKASI
http://www.ilmusahid.com/2015/09/pengertian-komunikasi-tujuan-komunikasi.html

Pertemuan 2 : Tujuan dan Komponen-Komponen komunikasi

Tujuan Komunikasi Secara umum, tujuan komunikasi adalah sebagai berikut... 
  • Supaya yang disampaikan komunikator dapat dimengerti oleh komunikan. Agar dapat dimengerti oleh komunikan maka komunikator perlu menjelaskan pesan utama dengan sejelas-jelasnya dan sedetail mungkin. 
  • Agar dapat memahami orang lain. Dengan melakukan komunikasi, setiap individu dapat memahami individu yang lain dengan kemampuan mendengar apa yang dibicarakan orang lain. 
  • Agar pendapat kita diterima orang lain. Komunikasi dan pendekatan persuasif merupakan cara agar gagasan kita diterima oleh orang lain. 
  • Menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu. Komunikasi dan pendekatan persuasif kita mampu membangun persamaan presepsi dengan orang kemudian menggerakkannya sesuai keinginan kita. 
Fungsi Komunikasi Dalam manfaat dan dampak yang ditimbulkan komunikasi memiliki fungsi-fungsi yang sangat berperan dalam kehidupan masyarakat. Secara umum, fungsi komunikasi adalah sebagai berikut..
  • Sebagai Kendali : Fungsi komunikasi sebagai kendali memiliki arti bahwa komunikasi bertindak untuk mengendalikan perilaku orang lain atau anggota dalam beberapa cara yang harus dipatuhi. 
  • Sebagai Motivasi : Komunikasi memberikan perkembangan dalam memotivasi dengan memberikan penjelasan dalam hal-hal dalam kehidupan kita. 
  • Sebagai Pengungkapan Emosional : Komunikasi memiliki peranan dalam mengungkapkan perasaan-perasaan kepada orang lain, baik itu senang, gembira, kecewa, tidak suka. dan lain-lainnya. 
  • Sebagai Informasi : Komunikasi memberikan informasi yang diperlukan dari setiap individu dan kelompok dalam mengambil keputusan dengan meneruskan data guna mengenai dan menilai pemilihan alternatif.

Komponen - Komponen Komunikasi
         Komunikasi selalu melibatkan beberapa komponen dan tahapan, yaitu source, message, encoding, channel, decoding, receiver, feedback, context, noise, dan effect.
1. Komunikator /Sumber/Pengirim Pesan (Communicator/Source/Sender)
         Dalam proses komunikasi, yang menjadi sumber komunikasi adalah sender atau pengirim pesan. Komunikator adalah seseorang yang mengirimkan pesan. Terdapat beberapa faktor dalam diri komunikator yang menentukan efektivitas komunikasi yaitu sikap komunikator dan pemilihan berbagai simbol yang penuh makna. Yang dimaksud dengan sikap komunikator adalah bahwa komunikator harus memiliki sikap yang positif. Sementara itu, yang dimaksud dengan pemilihan berbagai simbol yang penuh makna yang dilakukan oleh komunikator adalah bahwa pemilihan simbol-simbol yang tepat bergantung pada siapa yang menjadi khalayak sasaran dan bagaimana situasi lingkungan komunikasi.
Dengan demikian, untuk menjadi komunikator yang baik, terdapat beberapa hal yang harus kita pertimbangkan, diantaranya adalah :
  • kita harus mengenali siapa yang menjadi komunikate/penerima pesan/khalayak sasaran.
  • pesan yang akan kita kirimkan kepada komunikate/penerima pesan/khalayak sasaran harus jelas.
  • kita juga harus memahami mengapa kita mengirimkan pesan kepada komunikate/penerima pesan/khalayak sasaran.
  • hasil apakah yang kita harapkan.

2. Pesan (Message)
        Yang dimaksud dengan pesan adalah informasi yang akan kita kirimkan kepada komunikate/penerima pesan/khalayak sasaran. Pesan yang kita kirimkan dapat berupa pesan-pesan verbal maupun pesan nonverbal. Agar pesan menjadi efektif, maka komunikator harus memahami sifat dan profil komunikate/penerima pesan/khalayak sasaran, kebutuhan khalayak sasaran, serta harapan dan kemungkinan respon yang diberikan oleh komunikate/penerima pesan/khalayak sasaran terhadap pesan yang dikirimkan.
Hal ini sangat penting baik dalam komunikasi tatap muka maupun komunikasi bermedia. Tanpa adanya pesan, maka kita tidak memiliki alasan untuk melakukan komunikasi. Jika kita tidak dapat mengemas informasi dengan baik, maka kita belum siap untuk memulai proses komunikasi.

3. Encoding
        Encoding adalah proses mengambil pesan dan mengirim pesan ke dalam sebuah bentuk yang dapat dibagi dengan pihak lain. Informasi yang akan disampaikan harus dapat di-encode atau dipersiapkan dengan baik. Sebuah pesan harus dapat dikirimkan dalam bentuk dimana komunikate/penerima pesan/khalayak sasaran mampu melakukan decode atau pesan tidak akan dapat dikirimkan.
Untuk dapat melakukan encode sebuah pesan, maka kita sebagai komunikator harus memikirkan apa yang komunikate/penerima pesan/khalayak sasaran butuhkan agar dapat memahami atau melakukan decodesebuah pesan. Kita harus menggunakan bahasa yang dapat dengan mudah dimengerti dan konteks yang dikenal baik oleh komunikate/penerima pesan/khalayak sasaran. Orang yang melakukan encode disebut dengan encoder.
4. Media atau Saluran Komunikasi (Channel)
        Media atau saluran komunikasi adalah media atau berbagai media yang kita gunakan untuk mengirimkan pesan. Jenis pesan yang kita miliki dapat membantu kita untuk menentukan media atau saluran komunikasi yang akan kita gunakan. Yang termasuk ke dalam media atau saluran komunikasi adalah kata-kata yang diucapkan, kata-kata yang tercetak, media elektronik, atau petunjuk nonverbal. Dalam komunikasi modern, yang dimaksud media atau saluran komunikasi sebagian besar merujuk pada media komunikasi massa seperti radio, televisi, dan lain-lain serta internet sebagai media komunikasi. Pemilihan media atau saluran komunikasi yang tepat dapat menentukan sukses tidaknya komunikasi yang kita lakukan.
5. Decoding
        Decoding terjadi ketika komunikate/penerima pesan/khalayak sasaran menerima pesan yang telah dikirimkan. Dibutuhkan keterampilan komunikasi untuk melakukan decode sebuah pesan dengan baik, kemampuan membaca secara menyeluruh, mendengarkan secara aktif, atau menanyakan atau mengkonfirmasi ketika dibutuhkan.
        Jika sebagai komunikator kita menemui orang yang mengalami kesulitan atau kelemahan dalam keterampilan komunikasi, maka kita perlu untuk mengirim ulang pesan dengan cara berbeda. Atau, kita dapat membantu komunikate/penerima pesan/khalayak sasaran untuk memahami pesan dengan cara memberikan informasi tambahan yang bersifat menjelaskan atau mengklarifikasi. Orang yang menerima pesan disebut dengan decoder.
6. Komunikate/Penerima pesan (Communicatee/Receiver)
        Komunikasi tidak akan terjadi tanpa kehadiran komunikate/penerima pesan. Ketika komunikate/penerima pesan menerima sebuah pesan, maka ia akan menafsirkan pesan, dan memberikan makna terhadap pesan yang diterima. Komunikasi dapat dikatakan berhasil manakala komunikate/penerima pesan/ menerima pesan sesuai dengan apa yang diinginkan oleh komunikator .
7. Umpan Balik (Feedback)
        Apapun media atau saluran komunikasi yang digunakan untuk mengirimkan pesan, kita dapat menggunakan umpan balik untuk membantu kita menentukan sukses tidaknya komunikasi yang kita lakukan. Jika kita berada dalam komunikasi tatap muka dengan komunikate/penerima pesan, maka kita dapat membaca bahasa tubuh dan memberikan pertanyaan untuk memastikan pemahaman. Jika kita berkomunikasi secara tertulis maka kita dapat mengetahui sukses tidaknya komunikasi melalui respon atau tanggapan yang kita peroleh dari komunikate/penerima pesan.
Dalam beberapa kasus, umpan balik memiliki peran yang tak ternilai dalam membantu kita sebagai komunikator untuk memperbaiki keterampilan komunikasi. Kita dapat belajar apa yang berjalan dengan baik dan apa yang tidak sehingga kita dapat berlaku secara efisien ketika kita melakukan komunikasi di lain waktu.
8. Konteks (Context)
       Yang dimaksud dengan konteks dalam proses komunikasi adalah situasi dimana kita melakukan komunikasi. Konteks dapat berupa lingkungan dimana kita berada dan dimana komunikate/penerima pesan berada, budaya organisasi, dan berbagai unsur atau elemen seperti hubungan antara komunikator dan komunikate. Komunikasi yang kita lakukan dengan rekan kerja bisa jadi tidak sama jika dibandingkan dengan ketika kita berkomunikasi dengan atasan kita. Sebuah konteks dapat membantu menentukan gaya kita berkomunikasi.
9. Gangguan (Noise)
       Dalam proses komunikasi, gangguan atau interferensi dalam prosesencode atau decode dapat mengurangi kejelasan komunikasi. Gangguan dalam proses komunikasi dapat berupa gangguan fisik seperti suara yang sangat keras, atau perilaku yang tidak biasa. Gangguan dalam proses komunikasi juga dapat berupa gangguan mental, gangguan psikologis, atau gangguan semantik. Dalam proses komunikasi, gangguan dapat berupa segala sesuatu yang dapat mengganggu dalam proses penerimaan, penafsiran, atau penyediaan umpan balik tentang sebuah pesan.
10. Efek (Effect)
      Yang dimaksud dengan efek dalam proses komunikasi adalah pengaruh atau dampak yang ditimbulkan komunikasi yang dapat berupa sikap atau tingkah laku komunikate/penerima pesan. Komunikasi dapat dikatakan berhasil apabila sikap serta tingkah laku komunikate/penerima pesan sesuai dengan apa yang diinginkan oleh komunikator. Namun, apabila efek yang diharapkan oleh komunikator dari komunikate/penerima pesan tidak sesuai maka dapat dikatakan komunikasi menemui kegagalan.


Sumber:
https://pakarkomunikasi.com/

Senin, 26 Maret 2018

Pertemuan 4 : Penampilan Dalam Komunikasi Bisnis


Penampilan dalam Berkomunikasi



A. GAYA HIDUP
Gaya Hidup adalah suatu tingkah perilaku seseorang dalam melaksanakan kehidupan sehari-hari. Biasanya gaya hidup itu mencerminkan sikap dari seseorang tersebut. Apabila kita tidak menyukai diri kita sendiri, maka kita pun membenci dan tidak menyukai orang lain begitu juga bila kita mencintai diri kita dan berbahagia dengan diri kita maka terasa betapa indah kehidupan ini. Pandangan dan anggapan kita terhadap diri sendiri adalah modal yang menentukan bagaimana kita bersikap atau bertindak dalam kehidupan ini.
Gaya hidup berbahagia ternyata juga sangat menunjang sukses berkomunikasi karena setiap orang hanya mempunyai kesediaan untuk berkomunikasi dengan orang – orang yang bahagia bukan sebaliknya. Sikap serta gaya hidup tersebut terkadang banyak sekali menentukan apa yang dapat diraih dalam kehidupan ini, sehingga berbagai sikap disiplin ilmu tentang manusia dan perilaku pada hakekatnya adalah untuk mengubah pandanganya terhadap diri sendiri.
Selain itu Gaya hidup juga didefinisikan sebagai cara hidup yang diidentifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu (aktivitas), apa yang mereka anggap penting dalam lingkungannya (ketertarikan), dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga dunia di sekitarnya (pendapat). Sesungguhnya dunia usaha atau bisnis merupakan pantulan dari kehidupan kita sendiri.
B. MENGATUR WAKTU
Waktu adalah Paradoks bagi orang-orang yang selalu sibuk hingga tidak pernah memiliki waktu yang cukup,padahal waktu sangat tersedia untuknya. Waktu juga adalah komoditi yang lentur dan terus menerus, yang menjadi masalah bukanlah bagaimana mendapatkan waktu lebih, tapi bagaimana kita memanfaatkan waktu yang telah ada untuk melakukan kegiatan yang berguna guna mencapai tujuan kita.
Agar waktu yang kita miliki tidak terbuang percuma, maka kita perlu membuat daftar aktivitas yang penting sebagai prioritas. Karena hanya aktivitas yang penting saja yang dapat menghasilkan sesuatu. Bila sudah terbiasa membuat dan melaksanakan aktivitas yang penting, maka kita tidak akan merasa kekurangan waktu dan kita dapat mencapai kesuksesan.
Untuk berhasil dalam komunikasi perlu dipertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
• Dengarkan agar tetap pada jalur
• Tentukan tujuan dengan mempertimbangkan situasi yang favorable
• Jangan terburu-buru dalam memberikan petunjuk atau intruksi
• Buatlah memo singkat dan tepat agar dapat mendapat hasil yang diharapkan
• Bila ragu-ragu cari sumbernya
• Hindari sikap hiper-responsif
C. FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN YANG MENUNJANG KARIER
Bila seseorang ingin meniti karier menuju jenjang yang lebih tinggi, dapat belajar dari pengalaman orang lain yang positif. Dapat dikemukakan faktor-faktor penunjangnya adalah sebagai berikut;
  1. Job Description sebagai pegangan
    Seseorang harus tetap bekerja berdasarkanè job description yang sesuai dengan fungsinya.
  2. Memiliki ketrampilan dasar atau basic skill yang prima
    Memiliki ketrampilan merupakan hal yang sangat penting, karena dari ketrampilan tersebut dapat menuntut ketetapan, kecepatan, kerapian dan ketelitian.
  3. An Iron will in the, velvet voice
    Dalam pemakaianè bahasa lisan, suara mempunyai pngaruh yang sangat besar. Nada yang ramah dan bersahabat menimbulkan kesan bahwa kita bersedia membantu lawan kita untuk berbicara.
  4. Agenda Kerja
    Buku agenda ini dipakai untuk mencatat dan mengingat-ingat acara maupun tugas yang harus dilakukan oleh atasan kita.
  5. Kekompakan sebagai team dengan atasan dan rekan-rekan
    Didalam sebuah kegiatan maupun kegiatan apapun itu sangat diperlukan kekompakan tetapi kekompakan tersebut tanpa memandang dari segi apapun. Baik dya sebagai atasan mapun bawahan.
  6. Inter Personal Skill
    Berbekal dengan keyakinan agama, moral etika bisnis, dan social phsycology , kita mampu bersikap dewasa dan luwes untuk beradaptasi dengan orang lain.
  7. Wawasan wawasan ini merupakan caraè pandang untuk mengetahui tugasdan wewenang. Selain itu wawasan juga perlu dipakai untuk mengetahui atau mengenali dengan baik perusahaan atau tempat kita bekerja.
D. PENAMPILAN SERASI
Untuk berkomunikasi secara baik, banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan tersebut, selain kemampuan ide atau gagasan dan juga pihak – pihak terkait. Penampilan merupakan suatu keseluruhan yang nampak, baik itu postur tubuh anggota tubuh juga busana, aksesoris, dan make up. Berbusana yang baik sangat menunjang penampilan dan yang serasi untuk memperlancar berkomunikasi. Busana yang baik ditentukan oleh mutu, gaya potongan tepat, warna yang serasi pelengkap busana yang terbaik, rapi, praktis, dan nyaman. Perlu mendapatkan perhatian pula tentang keseimbangan penampilan yang nampak dari luar juga kesiapan mental. Bila hal kurang mendapat perhatian seringkali mengundang peluang ketidakserasian dalam penampilan.
E. LAMBANG-LAMBANG DALAM KOMUNIKASI
Perilaku orang berkomunikasi tidak hanya mengoperasionalkan bibir atau suara tetapi mengoperasionalkan seluruh kepribadian orang tersebut secara total. Semakin pandai berkomunikasi semakin lengkap mengoperasionalkan lambang – lambang yang dapat diciptkan dari gerakan anggota badan.
Dibawah ini antara lain;
  • Lambang Gerakan Tubuh dan Gerakan Badan
    Bila kita perhatikan seseorang yang sedang berbicara nampak pula menggerakan tangan jari – jari, bahkan bola matanya baik itu secara bersama – sama maupun secara bergantian hal ini merupakan informasi dalam bentuk lambang.
  • Lambang Gambar dan Huruf serta Angka – Angka
    Bila kita sedang berada di jalan umum kita banyak jumpai rambu – rambu lalu lintas yang ditampilkan dalam gambar – gambar.
  • Lambang Benda – Benda tertentu
    Seseorang yang menyampaikan ras simpati dengan mengirimkan setangkai bunga mawar atau dalam mengucapkan berduka cita pasti orang – orang akan kirimkan karangan bunga.
  • Lambang Warna
  • Dalam kehidupan sehari-hari,komunikasi bisa disampaikan juga lewat warna-warna. Secara garis besar, umumnya warna hitam untuk menggambarkan suasana sedih, warna putih untuk suasana suci, merah untuk keberanian dan lain-lain. Warna tidak dapat berdiri sendiri, suatu warna yang tampil senantiasa dipengaruhi pula oleh warna-warna di sekitarnya
Riset komunikasi biasanya tertuju pada empat aspek dalam proses komunikasi yaitu komunikator, pesan, saluran, dan audiens. Dalam riset kebahasaan komunikator adalah pesan tidak hanya dalam bentuk kata – kata saja. Salah satu aspek yang tidak kalah penting adalah apa yang disebut non verbal comunication atau dikenal juga dengan istilah silent language. Proses komunikasi ini terjadi melalui body language seperti eksperesi wajah, gerakan mata, kostum, pakaian dan lain – lain.
Kualitas komunikasi dan saling pengewrtian dan ditentukan oleh tingkat penghargaan dan kepentingan komunikan terhadap komunikator maupun terhadap pesan. Adaklanya komunikasi massa tidak dapat berlangsung hanya dengan mengandalkan komponen media, penyebaran dan audiens. Setiap orang menggunakan lambang dan simbol tanpa banyak berpikir. Dalam hubungan antarmanusia arti dan maksud lambang serta simbol dapat langsung ditangkap. Oleh sebab itu, penggunaan simbol dapat dikatakan sebagai ciri khas manusia. Sekalipun demikian penggunaan tanda, simbol dan lambang oleh manusia dalam kegiatan komunikasi tidak terjadi begitu saja. Terlebih dalu harus ada proses pemebelajaran yaitu upaya pengenalan dan pemaknaan serta penggunaan lambang – lambang tersebut. Penggunaan lambang dalam komunikasi mencerminkan penguasaan makna atas proses pembelajaran.
Pemaknaan terhadap dunia lambang atau tanda pada tingkat yang paling rendah adalah pemaknaan secara lugas. Apabila sebuah lambang mempunyai makna yang meluas upaya pemaknaannya harus dilakukan dengan mencari hakikatnya. Perluasan dan verifikasi makna atas sebuah lambang, simbol tanda mungkin disebabkan oleh penggunaanya dalam konteks yang berbeda – beda.
Yang penting dalam komunikasi ialah bagaimana caranya agar suatu pesan yang disampaikan komunikator itu menimbulkan dampak atau efek tertentu pada komunikan. Dampak yang timbul dapat diklasifikasikan menurut kadarnya yaitu:
  • Dampak Kognitif
    Adalah dampak yang timbul pada komunikan yang menyebabkan dia menjadi tahu meningkat intelektualitasnya. Disini pesan yang disampaikan komunikator ditujukan kepada pikiran si komunikan.
  • Dampak Afektif
    Dampak ini lebih tinggi kadarnya daripada dampak kognatif. Disini tujuan komunikator bukan hanya sekedar upaya komunikan tahu tetapi tergerak hatinya dan menimbulkan perasaan tertentu, misalnya persaan iba, terharu, sedih, gembira, marah dan sebagainya.
  • Dampak Behavior
    Dampak ini paling tinggi kadarnya, yaitu dampak yang timbul pada komunikan dalam bentuk perilaku tidakan atau kegiatan.


sumber:
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/komunikasi_bisnis/bab3-gaya_hidup_dan_penampilan_dalam_berkomunikasi.pdf